Seyogyanya pendidikan merupakan proses pembentukan watak generasi bangsa untuk membentuk manusia susila yang cakap, warga negara yang demokratis, dan generasi muda yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Inilah yang kemudian disebut dengan tujuan umum pendidikan yang secara eksplisit tertera di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai berikut:
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan dan cita-cita tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.”
Namun demikian dewasa ini sering kita saksikan tindak kekerasan yang dilakukan oleh para pelajar (siswa/mahasiswa). Sehingga menimbulkan tanda tanya besar dibenak kita, apa sebenarnya yang terjadi dengan pendidikan di negeri ini..????
Irasionalitas dalam dunia pendidikan kita kian merajalela. Mari bertanya, apa makna tendangan bebas kedada mahasiswa dan pukulan bertubi-tubi ke ulu hati yang terjadi dalm pendidikan para calon pemimpin di Institut Pemerintahan Dalam Negeri?Tahun 2007 dunia pendidikan kita di gegerkan dengan adanya pemberitaan sejumkah praja (mahasiswa) senior menendang, memukul, dan menganiaya para mahasiswa juniornya. Aksi kekerasan yang berdalih pembinaan kedisiplinan ini telah menyebabkan beberapa praja junior meninggal dunia dan lainnya cacat fisik dan mental. Kekerasan serupa juga telah terjadi disejumlah perguruan tinggi di makasar, yogyakarta, surabaya, dan daerah lain. Bukan hanya diperguruan tinggi, di SMP dan SMA aksi kekerasan pun acapkali terjadi. Entah itu tawuran antar siswa maupun kekerasan yang dilakukan oleh guru. Hal ini membuat semakin besar tanda tanya yang ada dibenak kita. Ada apa dengan sistem dan pelajar yang ada di negeri kita...????